Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dari lembaga penelitian ilmiah di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan negara lainnya. Secara terpisah, sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa vaping tidak meningkatkan risiko gejala pernafasan.
Yang pertama adalah penelitian di Jerman baru-baru ini mengenai apakah rokok elektrik dapat secara efektif membantu berhenti merokok. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Jerman Deutsches Ärzteblatt ini melacak 2.740 perokok berusia 14 hingga 96 tahun melalui data besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek berhenti merokok dengan rokok elektrik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
Studi kedua, dilakukan oleh 19 peneliti dari berbagai negara dan diterbitkan dalam jurnal Addiction, mencakup 3.516 perokok di Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Para penulis menunjukkan dalam artikel tersebut bahwa di antara semua peserta penelitian, kemungkinan berhenti merokok dengan rokok elektrik adalah 7 kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mencoba rokok elektrik.
Faktanya, banyak lembaga penelitian ilmiah nasional yang telah mengkonfirmasi efektivitas rokok elektrik untuk berhenti merokok. Pada awal tahun 2016, sebuah penelitian di Inggris mengkonfirmasi efektivitas penghentian merokok yang lebih tinggi, dan tiga tahun kemudian, Public Health England melaporkan bahwa tingkat keberhasilan penghentian merokok adalah antara 59,7% dan 74%, yang tertinggi di antara semua alternatif tembakau.
Peneliti Amerika juga sampai pada kesimpulan yang sama, tingkat keberhasilan berhenti merokok adalah 65,1%. Di Australia, peneliti menyebutkan bahwa berhenti merokok dengan rokok elektrik memiliki rata-rata tingkat keberhasilan sebesar 96 persen dibandingkan berhenti tanpa bantuan.
Selain itu, 22 peneliti dari beberapa universitas dan pusat penelitian di Amerika Serikat melakukan penelitian baru tentang hubungan antara merokok dan gejala pernafasan pada orang dewasa. Untuk mencapai tujuan ini, mereka merekrut 16.295 orang dewasa dalam Survei Penilaian Populasi Tembakau dan Kesehatan (PATH) yang dilakukan bersama oleh Institut Kesehatan Nasional dan FDA AS sebagai objek penelitian.
Mereka mengelompokkan orang-orang yang menggunakan jenis produk berbeda (rokok, cerutu, hookah, rokok elektrik, dll.). Kesimpulan yang diambil melalui penelitian data menunjukkan bahwa, kecuali rokok elektrik, orang yang menggunakan semua jenis produk, termasuk rokok, memiliki risiko lebih tinggi terkena gejala pernafasan. Dalam kebanyakan kasus, kelompok orang yang secara eksklusif menggunakan rokok elektrik AIERBOTA tidak menyebabkan peningkatan risiko pernafasan.
Waktu posting: 22 Juli-2023